Sehingga membagikan konten ibadah tidak termasuk riya, bahkan bila konten tersebut dapat memotivasi orang lain untuk ikut beribadah justru akan menambah kebaikan untuk kita.
Namun, apabila ibadah bisa dilakukan dengan sembunyi-sembunyi itu juga lebih baik.
Meskipun demikian, melihat perkembangan sosial media saat ini, banyak juga konten-konten yang bersifat negatif berkeliaran.
Konten-konten orang yang sedang bermaksiat juga sudah banyak berkeliaran, sehingga perlu konten lain untuk menyeimbangkan
Agar orang-orang tak hanya mengonsumsi konten negatif, tapi juga konten-konten ibadah yang mungkin bisa menjadi motivasi.
Mengabadikan momen selama haji di tanah suci juga dapat menjadi obat ketika merindukan suasana Mekkah atau Madinah.
Apalagi orang-orang yang sudah pernah kesana pasti akan merasakan kerinduan dan ingin terus kembali kesana.
Selain itu, Habib Jafar juga menjelaskan bahwa pada zaman Nabi Ibrahim A.S. ketika telah membangun Ka’bah, Allah memerintah agar berteriak untuk menyerukan ibadah haji dan umroh.
Jadi dengan membuat konten ibadah haji atau umroh juga merupakan wujud mensyiarkan seperti yang Nabi Ibrahim contohkan.***