Kemudian, pada tahun 1995 mengalami kegagalan ketika pertama kali launching Wardah, yang diperkirakan disebabkan karena salah pilih target pasar yang saat itu kepada santriwati, sedangkan saat itu banyak santriwati yang tidak memakai kosmetik.
Lalu mengalami titik terang saat krismon pada tahun 1998, dimana simbol agamis seperti hijab sedang mendapat panggung.
Baca Juga: 3 Fakta Menarik Tentang Hubungan Rio Haryanto dan Athina Papadimitriou, Siap Patah Hati Nasional?
Selain itu banyak buruh yang terkena PHK beralih menjadi sales MLM Wardah namun penjualan MLM pada tahun 2003 sempat jatuh.
Pada tahun 2009, wardah melakukan rebranding dan mengganti tagline “kosmetika suci dan aman” menjadi “Wardah Inspiring Beauty”.
Semenjak itu, brand Wardah menjadi banyak dikenal apalagi fenomena hijaber semakin membuka peluang wardah masuk dalam berbagai segmen.
Setelah Wardah meraih kesuksesan, Nurhayati kembali berinovasi dengan membuat brand-brand kosmetik lain dengan berbagai target pasar yang berbeda-beda.
Brand-brand tersebut juga tak kalah suksesnya, yaitu Makeover, Emina, dan Kahf.
Kini, PT. Paragon yang didirikan Nurhayati sudah memiliki 7 pabrik yang total luas areanya mencapai 20 hektar.
Dengan segala kesuksesannya, Nurhayati Subakat masuk dalam 20 Wanita Paling Berpengaruh Di Indonesia.
Namun, segala pencapaian dan omset bisnis yang fantastis tidak membuatnya tinggi hati melainkan terus bersikap rendah hati tanpa pernah memamerkan kekayaan apalagi sekedar flexing di sosial media.***
