Allah menjawab “Aku melarangmu mendekati pohon petunjuk (gandum), janganlah kamu memakan buahnya, itulah mas kawinnya”.
Namun Allah memberikan pengertian lebih tentang mas kawin ini. Dia menjelaskan, bahwa mas kawinnya adalah sholawat kepada Nabi-Ku dan Kekasih-Ku, yaitu Muhammad.
Setelah pertemuan yang mengagumkan tersebut, Allah menghadirkan kedua manusia ini dengan kehormatan yang lebih besar.
Allah memberikan Siti Hawa pakaian dari surga dengan 70 perhiasan dari berbagai macam perhiasan surga.
Pakaian surga itu membuat Siti Hawa semakin cantik dan mempesona. Selain itu, Allah juga memberikan mahkota kepada Siti Hawa dan menjadikannya ratu dari bidadari-bidadari yang ada di surga.
Allah juga memberikan kursi emas kepada Siti Hawa sebagai simbol kekuasaan dan kedudukan Siti Hawa yang istimewa.
Pernikahan Nabi Adam dan Siti Hawa penuh dengan keberkahan. Pernikahan manusia pertama ini dilaksanakan pada hari Jumat menjelang sore hari.
Inilah asal mula disunnahkannya pernikahan pada hari Jumat dalam Islam.
Allah juga memerintahkan juru kunci surga yakni Malaikat Ridwan untuk mencatat gedung pernikahan mereka.
Pernikahan manusia pertama yakni Nabi Adam dengan Siti Hawa menjadi peristiwa penting yang terjadi di surga.
Para wildan dan para bidadari surga juga serta dalam pernikahan ini. Malaikat Ridwan dan para bidadari surga mendandani pernikahan ini sehingga ini menjadi pernikahan yang sangat indah.
Nabi Adam diberi kuda yang diciptakan dari minyak kasturi yang sangat harum dan diberi nama Maimun.
Siti Hawa juga diberikan unta yang istimewa dari surga yang diatasnya ada hadiah dari permata.