Padahal jika kita merasa punya hal lebih dibandingkan dari yang Allah ambil, misalkan, kita tidak akan serta merta nelangsa begitu saja.
Kita harus ingat bahwa Allah sudah menyiapkan surga untuk para hamba-Nya yang tetap teguh di jalannya meskipun terjadi 'musibah'.
Sederhananya, biasanya Allah akan menguji kita dengan persoalan keduniawian, jika kita selalu membuat tolak ukur kesuksesan juga dari kacamata dunia semata.
Entah itu dari finansial, status, hubungan pertemanan, rasa iri dengki yang mudah sekali timbul, perasaan sensitif untuk hal sepele, dan lain sebagainya.
Mulai ubah atau sering-sering bermuhasabah tentang tujuan hidup.
Baca Juga: Mahasiswa Princeton Lakukan Mogok Makan, Menuntut Universitas Untuk Menarik Investasi dari Israel
Apa sebatas menduduki karir tertinggi di perusahaan, disenangi banyak orang, mendapat promosi, punya rumah, bisa beli mobil.
Atau disamping keinginan diatas tadi, yang belum tentu buruk-tergantung dengan niatnya, kita punya tujuan mendapat ridho Allah.
Kesuksesan di dunia adalah untuk melakukan ibadah dalam rangka membuat Allah meridhoi langkah kita.
Bila kita sudah mampu untuk set goals seperti diatas, gak ada lagi tantrum yang menjadi-jadi.
Ingat, yang Allah ambil itu gak seberapa dengan janji Allah di kemudian hari.
Semoga bermanfaat. ***