Laki-laki yang berani ngajak nikah harus terlihat aksi nyatanya, jangan hanya ngajak tapi tidak ada usaha untuk menyiapkan diri.
Padahal peran laki-laki dalam pernikahan sangat besar, menjadi imam yang berarti harus paham ilmu dan juga wajib menafkahi yang berarti mampu membuktikan kesanggupannya.
Jadi kalau ada laki-laki yang hanya berani ngajak nikah lewat chat dan ketika diundang menemui orang tua tidak kunjung datang atau menolak dengan seribu alasan, sudah pasti dia tidak siap.
Jadi jangan buang-buang waktu meladeni laki-laki yang omdo (omong doang), ya ukhti.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Usulkan Debat di MUI Soal As Syuara Surat Musik, Ini Kata Ustadz Muflih Safitra
Intinya keseriusan itu tercermin dari proses pranikah, yang mana keseriusan itu diwujudkan lewat tindakan serta konsistensi usaha dan tanggung jawab dalam segala proses menuju pernikahan.
Jadi ngajak aja belum tentu serius, yang berhasil menjalani proses sampai akad baru dapat dikatakan serius.***