Meskipun faktornya bermacam-macam, mulai dari faktor sistem jaminan pensiun di Indonesia yang kurang baik dibanding di luar negeri, hingga faktor literasi keuangan orang Indonesia yang rendah.
Ternyata juga disebabkan oleh kultur masyarakat yang juga berdampak pada gaya parentingnya.
Baca Juga: Program TV One, Selasa 7 Mei 2024: Rumah Mamah Dedeh, Damai Indonesiaku, Apa Kabar Indonesia Pagi
Berdasarkan penelitian Puspitasari, dkk., Indonesia memiliki kultur kekerabatan atau ketergantungan emosional/psikologis terhadap keluarga.
Ketergantungan emosional/psikologis ini juga menyumbang beban tambahan bagi generasi sandwich, sehingga tanggung jawab generasi sandwich tidak hanya berhenti di seputar pemenuhan kebutuhan finansial keluarga, melainkan juga merasa memiliki tanggung jawab untuk 'balas budi' kepada orangtua atau keluarga besar.
Namun, tanggung jawab balas budi bisa bermacam-macam.
Generasi sandwich juga merasa bertanggung jawab untuk berprestasi, mampu memiliki karir yang mapan sesuai harapan keluarga besar, mampu mencukupi kebutuhan keluarga, mampu membuat bangga, dan mampu mengabulkan keinginan orangtua terhadap dirinya menjadi upaya 'balas budi' atas jasa orangtua yang telah membesarkan anak-anaknya.***