Baik dalam interaksi kita kepada Allah maupun kepada sesama manusia, dalam tiap amal kita patrikan dalam diri kita bahwa bisa jadi itu adalah amal terakhir kita.
Yang kedua, menyiapkan amal yang terus mengalir pahalanya
Diantara yang dapat kita persiapkan adalah dengan memperbanyak amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, serta mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh yang dapat mendoakan kita kelak.
Sebagaimana hadits Rasulullah SAW. “Artinya: diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Jika manusia mati, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, dan anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR. Muslim).
Yang ketiga, berdoa agar diberikan husnul khatimah
Diantara tanda utama husnul khatimah ialah apabila ia mengucap kalimat “laa ilaaha illallaah” di akhir hayatnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Apabila Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan membuatnya beramal.” Para sahabat bertanya; “Bagaimana membuatnya beramal?” beliau menjawab: “Allah akan memberikan taufiq padanya untuk melaksanakan amal shalih sebelum dia meninggal.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
Selain berusaha dengan segenap amal untuk mencapai husnul khatimah, kita juga harus berdoa.
Salah satu doa untuk meminta husnul khatimah adalah yang diajarkan oleh Nabi Yusuf, dalam surat Yusuf ayat 101:
فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya: “(Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” ***