Bertemu dengan Tuanku Nan Renceh yang keinginannya sejalan dengan 3 tokoh tersebut.
Datanglah menemui tokoh adat bernama Sultan Arifin Muningsyah di kerajaan Pagaruyung.
Mereka meminta kaum adat untuk meninggalkan kebiasaan yang berlawanan dengan ajaran islam tersebut.
Namun, kesepakatan sulit dicapai sehingga meletuslah perang saudara di tahun 1803.
Kaum padri mendapatkan perlawanan sulit dalam melawan kaum adat.
Akhirnya Tuanku Nan Renceh menunjuk Muhammad Shahab untuk menjadi pemimpin kaum Padri di Bonjol.
Tokoh tersebut lebih dikenal dengan Tuanku Imam Bonjol.
Perang meletus di berbagai daerah yang dimenangkan oleh kaum padri.
Hingga tahun 1815, kaum padri berhasil menyerang dan melumpuhkan kerajaan pagaruyung.
Sultan Arifin Muningsyah berhasil meloloskan diri dan kabur.
Kemenangan yang diraih oleh kaum padri membuat mereka melakukan ekspansi menuju Tapanuli Selatan dan mulai mengislamkan orang batak.
Namun, gerakan mereka terhambat karena kedatangan Belanda ke wilayah Sumatera Barat pada tahun 1819.
Terdesak dengan gerakan padri, sultan Arifin meminta bantuan kepada Belanda.