Dalam pandangan Islam, setiap manusia diberikan kebebasan untuk membuat pilihan mereka sendiri.
Oleh karena itu, bunuh diri lebih tepat dianggap sebagai pilihan tragis yang diambil oleh seseorang dalam menjemput takdir kematiannya.
Karena jika takdirnya tidak meninggal, sekeras apapun seorang individu berusaha untuk bunuh diri, dia akan tetap selamat, karena belum sampai pada ketentuan yang Allah tetapkan untuk meninggal
Buya menceritakan ada sahabat Nabi yang menginginkan meninggal, maka Nabi memerintahkan untuk berangkat perang, namun tidak sampai meninggal, perang lagi tidak meninggal juga.
Baca Juga: Menyandang Gelar Haji, Riya atau Bukan? Yang Mau Berangkat Haji 2024, Harus Paham ini
Sahabat tersebut kembali kepada Rasulullah dan menyampaikan jika dia tidak mati setelah mengikuti perang, Nabi mengatakan karena memang belum sampai pada waktunya kamu meninggal.
Orang bunuh diri pun sama, bukan berarti bunuh diri melawan qada dan qadar nya Allah.
Qadha Allah mengenai pengetahuan Allah bahwa orang tersebut akan mati dengan bunuh diri, kemudian Qadar Allah dengan cara menghendaki orang tersebut untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Dan perlu diingat, mati bunuh diri bisa menjadi sebab dia masuk neraka karena hilangnya keimanan pada Allah SWT.
Orang yang bunuh diri tidak percaya bahwa Allah dapat menyelesaikan masalahnya.
Maka buya yahya menegaskan bahwa orang yang bunuh diri berdasarkan pendapat para ulama masuk pada bab hilangnya iman, dan hilangnya iman atau murtad adalah salah satu dosa besar yang tidak Allah ampuni.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, mau mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ikuti saluran Genmuslim.id di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VabqaDRDzgT5kJqfTv1K atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.
