Mengajarkan untuk berbagi terlalu dini dapat membingungkan mereka dan menghambat mereka untuk berekspresi.
2. Pentingnya Memiliki Batasan Pribadi
Mengajarkan anak untuk berbagi sebelum mereka benar-benar siap dapat menghilangkan pemahaman mereka tentang batasan pribadi.
Anak perlu belajar bahwa mereka memiliki hak untuk menentukan sejauh mana mereka ingin berbagi, dan ini merupakan bagian penting dalam perkembangan kepribadian mereka.
3. Fokus pada Kemampuan Berempati
Daripada hanya mengajarkan anak untuk berbagi, lebih baik fokus pada pengembangan kemampuan berempati.
Ajarkan mereka untuk memahami perasaan teman-teman sebayanya, mengenali kebutuhan orang lain, dan bekerja sama dalam bermain.
Ini akan membantu mereka membangun dasar-dasar hubungan sosial yang sehat.
4. Memberikan Contoh sebagai Alternatif
Sebagai gantinya, berikan contoh perilaku berbagi dalam kehidupan sehari-hari.
Anak belajar dengan meniru, jadi mereka akan lebih efektif belajar berbagi melalui pengamatan terhadap sikap dan tindakan positif orang tua atau teman-teman sebaya.
5. Membangun Kepercayaan Diri
Menunda pelajaran berbagi hingga usia tertentu dapat membantu anak membangun kepercayaan diri.
Mereka belajar bahwa keputusan mereka dihormati dan bahwa mereka dapat memilih untuk berbagi ketika mereka benar-benar siap.
Mengajarkan anak terlalu dermawan ternyata bahaya terlebih jika usianya belum cukup untuk mencerna konsep berbagi.
Fitrahnya anak kurang dari 7 tahun adalah menjaga barang miliknya tidak ingin siapapun mengambilnya.
Ketika dia menolak berbagi, hormati keinginannya.