Sedangkan kata sesajen ini sebenarnya di tanah Jawa sebagai oleh-oleh untuk nenek moyang yang sudah meninggal.
Diyakini bahwa dengan mengirimkan oleh-oleh, maka para leluhur bisa diajak ngomong.
Kata Gus Muwafiq kalo dalam bahasa lokal 'merui kaki Danyang ini Danyang'.
Makna-makna inilah yang kemudian menjadi makna kejawen karena kata-katanya yang hanya digunakan oleh orang Jawa kuno.
Jadi, bukan aliran sesat tapi orang Jawa memaknainya dengan esensi jiwa kejawaannya untuk hormati nenek moyangnya.
Namun, jika dilihat dari perspektif Islam kata Buya Yahya roh orang mukmin yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Ternyata Begini Sejarah Hari Raya Idul Fitri dan Maknanya. Yuk Simak Selengkapnya
Mereka akan mendapatkan kenikmatan-kenikmatan di alam akhirat sana.
Jadi nenek moyang atau roh yang sudah meninggal nggak perlu dikirimi makanan atau istilah sesajen.
Sehingga dalam Islam hal ini diyakini tidak benar karena alam orang mati dan orang yang masih hidup berbeda.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, mau mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ikuti saluran Genmuslim.id di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VabqaDRDzgT5kJqfTv1K atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.