Anak bukan mendengarkan perkataan orang tua, justru berupaya melindungi diri dari tindakan orang tua yang tidak bisa diprediksi.
Ketiga, orang tua tidak membaca bahasa tubuh dan mendengarkan perasaan anak. Padahal bahasa tubuh tidak pernah berdusta.
“Berusahalah sebanyak-banyaknya membaca bahasa tubuh buah hati kita yang dia tidak minta dilahirkan,” kata Elly Risman.
Terakhir, orang tua sering kali tidak punya waktu untuk mendengarkan anak secara aktif.
Orang tua sering menggunakan satu mulut untuk aktif bicara, tetapi justru mereka tidak menggunakan dua telinga yang sudah diciptakan Allah.
Dampak pada Anak Jika Sering Dibentak
Empat kekeliruan yang dilakukan orang tua saat berkomunikasi pada anak ini, akan menciptakan perilaku buruk anak, seperti kasus bullying di sekolah.
"Kalau (semua bentakan orang tua) nggak dibuang, nggak bisa belajar. Ntar marahnya ke temen-temen semua,” jelasnya.
Itu alasan banyak anak yang sudah saling tendang saat pagi hari, tendang tempat sampah, marah pada orang-orang di sekitarnya.
Sebab, otak anak tidak akan bekerja dengan baik apabila bentakan dari orang tua selalu terjadi setiap pagi.
“(Itulah) dasar dari bullying. Bullying itu sangat rumit. Kan dia punya tiga unsur (pelaku, penonton dan korban). Siapa di antara itu anak Anda?” katanya.***