Semua langit itu digunakan dalam ‘masa penantian’ oleh jiwa-jiwa manusia yang mati selama di Alam Barzakh.
Hingga di langit ketujuh adalah langit tertinggi berdimensi 9. Di langit inilah terdapat Surga dan Neraka.
An-Najm (53): 14-15
“Di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada Surga tempat tinggal.”
Perbedaan dimensi kadang membuat pemahaman kita rancu, kita mengira bahwa akhirat baru ada saat nanti terjadinya kiamat.
Jika lapisan-lapisan langit digambar dan ditarik garis lurus, maka sebenarnya langit pertama alias Dunia menjadi komponen penyusun langit kedua hingga ketujuh.
Maka sebenarnya kita ini sudah berada dalam Akhirat (langit ketujuh) sejak hidup di dunia. Sebagaimana QS. 7:25
“Di Bumi itulah kita hidup, di Bumi itulah kita mati, dan di Bumi itu pula kita dibangkitkan.”
Sehingga meski Surga dan Neraka itu telah diciptakan, Allah bisa menampakkan atau tidak menampakkannya kepada kita karena keduanya tersembunyi dari pandangan kita akibat terbatasnya dimensi-dimensi manusia.
Jika batas-batas itu disingkapkan oleh Allah, kita bisa ‘melihatnya’ atau bahkan merasakannya.
Nah, itu akan terjadi setelah kiamat Bumi. Ketika alam semesta bergerak menciut kembali, sehingga hukum alamnya akan berbalik 180 derajat.
Sehingga indra kita, termasuk ‘mata hati’ akan mampu merasakan seluruh langit tujuh dari Bumi.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/GRQA5Lke51j3RbYNWGcEPf atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.