Batasan-batasan khidmat dan bakti lebih lanjut telah diatur dalam kitab fiqih yang perlu diketahui oleh pasangan suami dan istri agar satu sama lain tidak melanggar batasan tersebut.
Selanjutnya melalui film Istri Paruh Waktu ini menggambarkan seorang suami yang begitu taat beribadah.
Sang suami menceritakan pada istrinya bahwa ia belum bisa menjadi suami yang terbaik, belum bisa mengimami sholat, dan menjadi pemimpin rumah tangga yang sempurna untuk istrinya.
“Selama 2 bulan kita berumah tangga, saya belum bisa menjadi suami yang dapat menjadi imam bagi kamu, bimbing saya terus yah,” ujar sang suami.
Seperti yang kita ketahui, tak ada satu hal pun yang mampu menandingi kemuliaan suami di mata istri.
Meskipun ia adalah pihak dari keluarga istri, ketika perempuan tersebut telah dipinang, maka suami adalah yang utama.
Hal ini diterangkan dalam hadits dari HR. Imam Ahmad dan Nasa'i bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Dari Hushain bin Muhshan, bahwa sang Nabi bercerita kepadanya,
"Saya datang kepada Rasulullah karena satu keperluan, Kemudian Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertanya,
"Siapakah Anda, apakah Anda memiliki suami?"
Ia menjawab, "Benar."
Nabi berkata, “Bagaimana Anda melayaninya?"
Ia menjawab, "Saya melayaninya dan patuh kepadanya kecuali di saat saya capek."
Nabi berkata, "Lihatlah, bagaimana kepatuhanmu kepadanya, Sesungguhnya dia adalah surgamu dan nerakamu." (HR. Imam Ahmad dan Nasa’i).