Apa Hidangan Syawal Anda Hari Ini? Ternyata Terdapat Makna Khusus Dalam Setiap Menu Lebaran, Begini Kata Ustadz Salim A Fillah

Photo Author
- Selasa, 16 April 2024 | 14:59 WIB
Ilustrasi: Makna 7 hidangan Syawal oleh Ustadz Salim A Fillah  (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@salimafillah_official)
Ilustrasi: Makna 7 hidangan Syawal oleh Ustadz Salim A Fillah (GENMUSLIM.id/dok: Instagram/@salimafillah_official)

GENMUSLIM.id – Ustadz Salim A Fillah termasuk dai kondang yang saat ini banyak diundang dalam podcast-podcast dari berbagai lini kehidupan.

Dr Richard dan Daniel Mananta termasuk ke jajaran orang-orang yang pernah mengundang ustadz Salim A Fillah ke podcastnya untuk membahas berbagai topik. Dari masalah Palestina hingga rumah tangga.

Ciri Khas Ustadz Salim A Fillah adalah blankon khas Jawa Tengah, beliau juga sering kali menggunakan batik khas Jawa Tengah yang melengkapi tampilannya.

Dengan mengedepankan pengetahuan budaya, Ustadz Salim berdakwah menggunakan kiasan-kiasan Jawa yang terkadang juga menggunakan sejarah masa lalu Indonesia.

Baca Juga: Ustadz Salim A Fillah Ceritakan Bagaimana Seharusnya Istri Sholehah Ketika sedang Marah, Simak Di Sini!

Mengenai hal ini, ternyata ustadz Salim pernah menjabarkan mengenai hidangan syawal yang tidak hanya menjadi hidangan santap biasa tapi memiliki beragam makna.

Terdapat tujuh rupa hidangan syawal yang dahulu leluhur Jawa kita biasa sajikan. Kupat, lepet, lonthong, duduh santen, lemper, kolak dan apem.

Kupat, ngaku lepat, maknanya mengakui kesalahan. Segala taubat disusul perbaikan diri sebagaimana Nabi Adam as termula dari hal ini.

Kupat dibuat dari janur, daun kelapa muda, kekuningan dan bersih. JANUR, seJAtining NUR. Nur atau cahaya yang sejati yaitu Allah.

Lepet, eleke disilep sing rapet. Artinya segala cela saudara dan sesama hendaklah kita rahasiakan. Maka Allahpun menjaga aib kita.

Baca Juga: Bukan Hanya Sekedar Bersenang senang semata, Ternyata Inilah Rumus Agar Hidup Bahagia : Ustadz Salim A Fillah

Lonthong, olone nganti kothong. Yaitu agar keburukan kian berkurang hingga habis, taubat selalu diperbaharui, perbaikan tak kenal henti.

Santen, sageda paring pangapunten, mampu dan bersedia memberi maaf. Quran memerintahkan khudzil afwa memberi maaf itu hal yang utama.

Lemper, yen dialem, atimu aja meper, jika dipuji hatimu bergejolak. Bercerminlah apakah diri ini layak dan jangan lupa pujalah Allah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nila Marwa

Sumber: Instagram @salimafillah_official

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X