GENMUSLIM.Id - Ustadz Salim A Fillah, menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh seorang suami ketika istrinya marah.
Rasulullah SAW, mencontohkan kepada kita satu akhlak yang mulia ketika kemudian istri sedang marah.
Misalnya ketika ibunda kita Aisyah RA, cemburu pada suatu hari beliau Radhiyallahu Anha datang mendatangi Nabi SAW yang pada saat itu sedang bersama tamu-tamu.
Kemudian ada salah satu istri baginda Rasulullah SAW, yang mengirimkan makanan untuk dihidangkan.
Aisyah RA cemburu, merasa ini adalah rumah beliau, kenapa kemudian yang menghidangkan makanan adalah orang lain
Baca Juga: Potret Perilaku Anak Tergantung Pola Asuh Orang Tuanya, Ayah dan Ibu, Yuk Cek Selengkapnya!
Maka pinggan itu diambil kemudian dibanting di depan tamu itu sampai pecah berantakan makan pun berserakan.
Rasulullah SAW, menahan diri untuk tidak memberikan komentar apapun bahkan kepada perilaku istrinya yang sedang marah, karena marahnya istri adalah marah karena cinta.
Marahnya karena cemburu, cemburunya karena cinta bahkan Nabi SAW, hanya melakukan hal yang sangat indah.
Beliau mengatakan pada tamunya “Aku mohon maaf, Ibu kalian sedang marah”.
lalu beliau penguti sisa-sisa piring pinggan itu, kemudian makanan yang masih bersih diletakkan kembali di meja, kemudian dipersilahkan silakan tamu makan.
Sesuatu yang sangat indah, beliau hanya terlihat ketika istrinya sedang marah, jadi di sini ada satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan para suami ketika istri marah.
Sesungguhnya segala yang dia ucapkan bukanlah satu fakta bukanlah satu kenyataan itu hanya opini.