Nabi Musa datang menemui saudaranya Nabi Harun dan menarik jenggotnya
Dia (Musa) berkata, "Wahai Harun! Apa yang menghalangimu ketika engkau melihat mereka telah sesat. (sehingga) engkau tidak mengikuti aku? Apakah engkau telah (sengaja) melanggar perintahku?" (QS. Thaha 92-93)
Setelah berbicara dengan Nabi Harun, Nabi Musa datang menemui Dajjal Al Samiri.
Dia (Musa) berkata, "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) wahai Samiri?". Dia (Samiri) menjawab, "Aku mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui, jadi aku ambil segenggam (tanah dari) jejak rasul lalu aku melemparkannya (ke dalam api itu), demikianlah nafsuku membujukku." Dia (Musa) berkata, "Pergilah kau! Maka sesungguhnya di dalam kehidupan (di dunia) engkau (hanya dapat) mengatakan, ‘Janganlah menyentuh (aku)’! Dan engkau pasti mendapat (hukuman) yang telah dijanjikan (di akhirat) yang tidak mungkin engkau hindari, dan lihatlah tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut (berserakan). Sungguh, Tuhanmu hanyalah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaha 95-98)
Demikianlah salah satu cara Dajjal menyesatkan kaum Nabi Musa yang lemah imannya.
Ia mencampurkan ajaran Nabi Musa dengan Khurafat dan takhayul yang menyesatkan.
Setelah berhasil menyesatkan kaum Nabi Musa ia pun kembali ke pulaunya.
Begitulah Dajjal setelah berhasil menyesatkan suatu kaum ia pergi begitu saja.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/