Ayat di atas, merupakan dalil naqli yang menunjukkan bahwa Ramadhan merupakan bulan pendidikan.
Hal itu karena, terdapat tujuan akhir dari pendidikan tersebut, yaitu taqwa.
Baca Juga: 3 Tingkatan Menghidupkan Lailatul Qadar di Hari-hari Terakhir Ramadhan, Kamu Termasuk yang Mana?
Bulan Ramadhan, adalah saat di mana seluruh umat islam didik untuk melaksanakan peningkatan-peningkatan amalan, dan meminimalisir unsur-unsur kemaksiatan.
Pada bulan ini, muslim dilarang untuk melakukan hal-hal yang akan merusak amalan puasa di bulan Ramadhan.
Hal-hal yang merusak amalan tersebut seperti ghibah (membicarakan keburukan orang), berbicara kotor, iri, dengki, melihat pada hal-hal yang dilarang, kegiatan-kegiatan perusak amalan puasa lainnya sebagai penghantar setiap muslim pada keadaan merugi.
Selain itu hal-hal yang membatalkan puasapun menjadi bagian penting untuk diperhatikan.
Sebab, tidak jarang di antara kaum muslimin, membenarkan berbagai alasan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Padahal, belum tentu di tahun depan, kita akan bertemu lagi dengan bulan penuh keberkahan ini.
Keseluruhan nilai-nilai pendidikan pada bulan Ramadhan, sampai detik ini apakah sudah maksimal kita laksanakan?
Sebagai muslim yang baik, sejatinya dalam hati kita, harus selalu muncul perasaan bahwa ibadah yang dilakukan belumlah maksimal.
Oleh karena itu, sebelum Ramadhan ini betul-betul meninggalkan kita, di penghujung waktunya mari kita maksimalkan nilai-nilai pendidikan Ramadhan yang terkandung di dalamnya.
Sehingga, saat syawal tiba nanti, kita betul-betul berhasil menjadi pribadi muslim yang akan membawa nilai-nilai pelajaran Ramadhan tersebut di 11 bulan yang akan datang.
- Ramadhan Bulan Al-quran
Allah swt. berfirman dalam Quran surah al-Baqarah ayat 185, yang artinya: