GENMUSLIM.id - Jelang hari raya idul fitri, masyarakat NU biasanya akan menentukan 1 Syawal menggunakan metode Rukyatul Hilal.
Metode Rukyatul Hilal ini adalah suatu cara melihat bulan dengan mengamati visibilitas hilal menggunakan mata telanjang.
Metode Rukyatul hilal ini biasanya dilakukan oleh masyarakat NU setelah matahari terbenam menggunakan alat bantu teleskop.
Dilansir dari Channel Youtube Ngaji From Home oleh Genmuslim.id pada Sabtu, 6 April 2024 menampilkan cara mudah memahami hilal bersama Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Jadwal TV I News TV, Sabtu 06 April 2024 , Ada Acara Tabligh Akbar: Live Di Tangerang Loh!
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan setiap tanggal 29 hijriyah akhir bulan, posisi matahari, bulan dan bumi berada di satu garis yang dinamakan ijtima’.
“Kalo sudah terjadi ijtima’ setiap tanggal 29, di akhir setiap bulan hijriyah menandakan bulan itu akan berakhir masanya,” jelas Ustadz Adi Hidayat.
Jika bulan akan berakhir masanya dimana hari berakhir dan bulan juga berakhir maka besoknya akan memasuk bulan yang baru.
Ustadz Adi Hidayat mencontohkan misal berada di bulan Sya’ban, kemudian pada 29 Sya’ban berada di tanggal 5 Mei maka ini akan terjadi ijtima’ sebelum matahari terbenam.
Pada waktu itu, menjelang maghrib matahari akan terbenam dan bulan akan meninggi muncul di permukaan langit seperti bulan tsabit.
Dalam posisi bulan nampak seperti tsabit menurut Ustadz Adi Hidayat ini yang dinamakan hilal di mana telah memasuki hari baru dan bulan baru.
“Kalo sudah diatas 0° apalagi 2° berdasarkan pemerintah menetapkan 2° maka bisa dipastikan sudah memasuki bulan ramadhan,” imbuh Ustadz Adi Hidayat.
Sedangkan jika dibawah 2° menurut penjelasan ustadz Adi Hidayat maka menggenapkan bulan Sya’ban dari 29 ke 30.