GENMUSLIM.id – Sahur menjadi lebih berkualitas ketika niat seseorang baik di bulan Ramadhan.
Sahur identik dengan makan dan minum sebelum menjalani puasa selama seharian penuh selama bulan Ramadhan.
Sahur menjadi lebih berkualitas karena bisa membuat pahala seseorang bertambah.
Namun sahur tersebut dianggap biasa saja oleh sebagian umat muslim, sebenarnya hal itu salah besar, lho! Sahur yang berkualitas juga bisa kamu tingkatkan
Sahur menjadi lebih berkualitas karena adanya anjuran tertentu seputar pelaksanaan sahur.
Waktu makan sahur Sahur yang paling utama telah dijelaskan dalam hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Baca Juga: Menarik! Pakistan Gantikan Indonesia Sebagai Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia
Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kemudian beliau berdiri shalat.
Lalu aku bertanya, “Berapa lama jarak antara Adzan dan Sahur?” Beliau menjawab, “Sekadar membaca 50 ayat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan dianjurkannya mengakhirkan makan sahur sampai menjelang terbit fajar (beberapa saat sebelum masuk Shubuh).
Jarak selesainya sahur Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan Zaid dengan pelaksanaan shalat keduanya sekadar seseorang membaca 50 ayat Al-Qur’an dengan bacaan sedang; tidak cepat dan tidak pula lambat.
Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu Shalat Shubuh sangat dekat dari waktu Imsak (seseorang mulai menahan makan dan minumnya).
Menyegerakan makan sahur pada pertengahan malam tidak dilarang, tetapi hal tersebut itu menyalahi sunnah.