GENMUSLIM.id – Ramadhan terasa lebih ramai biasanya dipicu oleh suara petasan.
Petasan merupakan alat yang kerap kali dibunyikan kala Ramadhan tiba.
Setiap pulang selepas sholat tarawih, beberapa anak akan mulai ramai membunyikan petasan.
Memang Ramadhan terasa lebih ramai akan membuat vibes Ramadhan menjadi lebih bermakna.
Ramadhan terasa lebih ramai karena petasan membuat beberapa orang senang, namun sebagian yang lainnya juga justru tidak senang dan menganggap petasan ini membuat suasana menjadi semakin bising dan membuat tidak fokus melakukan amalan lain seperti membaca Al Quran.
Munculnya petasan dan kembang api banyak mendapat sorotan dari para pengamat, apalagi para ulama yang memiliki kapasitas ilmu yang mumpuni.
Sorotan tersebut muncul dari akibat yang ditimbulkan oleh petasan itu sendiri berupa adanya pelanggaran syar’i dan hak asasi manusia.
Alasan dari beberapa pelanggaran itu, di antaranya yaitu:
- Menyia-nyiakan dan menghamburkan Harta
Salah satu diantara pelanggaran yang terdapat dalam petasan, ia mendorong generasi kita untuk bergaya hidup boros, menyia-nyiakan dan menghamburkan harta dalam perkara yang tak bermanfaat bagi dunia maupun akhiratnya.
Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya Allah membenci bagi kalian tiga hal: desas-desus, menyia-nyiakan harta, dan banyak bertanya”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (1477) dan Muslim dalam Shohih-nya (593).
Baca Juga: Menarik! Pakistan Gantikan Indonesia Sebagai Negara dengan Penduduk Muslim Terbanyak di Dunia
- Melahirkan Kecemasan
Perkara buruk yang dilahirkan oleh petasan , ia membuat orang yang mendengarnya, orang yang lewat dan beribadah menjadi cemas.
Mereka membuat orang cemas, karena sebagian petasan itu mengakibatkan kebakaran, rusaknya atap, rusaknya barang-barang lain.