GENMUSLIM.id – HIV/AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh seseorang yang disebabkan oleh virus.
Penderita HIV/AIDS kemunginan akan sulit untuk pulih karena pengobatannya yang belum maksimal baik dari segi teknologi maupun perawatannya.
Saat ini teknologi yang ada tidak berfokus untuk memulihkan jenis penyakit ini, sehingga sifatnya hanya mencegah penyebaran dan mengurangi keparahan saja, tidak mengobati.
Oleh karena itu, penderita HIV/AIDS harus tetap makan secara teratur sebagai salah satu bentuk dari pengobatannya dan dengan jarum infus untuk memudahkan tersalurnya mineral dalam tubuh.
Karena keadannya yang demikian, maka bagaimana ketentuan puasa bagi penderita HIV/AIDS ini?
Baca Juga: Ternyata Menahan Rasa Lapar Saat Puasa Ramadhan Banyak Manfaatnya, Apa Saja ? Yuk, Simak Di Sini
Dilansir dari buku Tuntunan Amaliah Ramadhan, kewajiban melaksanakan puasa hanya bagi orang yang mampu, sementara orang yang tidak mampu karena sakit begitu juga orang musafir dibolehkan tidak berpuasa, namun harus diganti puasa yang ditinggakan itu setelah bulan Ramadhan.
Namun jika dia tidak bisa lagi menggantinya karena tidak memungkinkan untuk itu maka dia wajib membayar fidyah yaitu memberi makan orang miskin setelah mengganti satu hari puasa yang ia ai tinggalkan, demikian dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 183-184.
Sehingga penyandang HIV/AIDS yang pengobatannya diharuskan makan obat tiap hari seumur hidup dan tidak bisa dialihkan pada malam hari maka ia hanya dituntut membayar fidyah yaitu member makan seorang miskin sekali untuk mengganti satu hari puasa yang ia tinggalkan, Itupun kalau ia mampu untuk mengganti hari puasa yang ditinggalkannya.
Allah SWT tidak akan memberatkan manusia ciptaannya apabila menyangkut keadaan hambanya yang sedang sakit sampai tidak sanggup untuk menjalani kehidupannya seperti kehidupan normal pada umumnya.
Yang demikian Allah sudah ukur kadar ujian masing-masing tiap hambanya, tinggal bagaimana manusia menyikapi ujian yang diberikan tersebut. Bagi orang-orang yang sedang berjuang melawan sakitnya, maka bersabarlah, Allah SWT tidak akan memberikan ujian atau cobaan kecuali umat muslim itu tidak mampu.
Para penderita HIV/AIDS dapat mengganti puasa Ramadhan dengan ketentuan yang berlaku bagi mereka yang kondisinya dalam keadaan yang tidak memungkinkan.
Semangatlah, semoga Allah SWT meringankan penyakitnya di bulan yang suci dan penuh rahmat ini, Aamiin.***