Begini Penjelasan Mengenai Makna dan Tata Cara Itikaf yang Sebenarnya untuk Menjemput Lailatul Qadar

Photo Author
- Rabu, 3 April 2024 | 09:47 WIB
Makna dan Tata Cara Itikaf yang Sebenarnya untuk Menjemput Lailatul Qadar ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pinterest/ Muslim.or.id))
Makna dan Tata Cara Itikaf yang Sebenarnya untuk Menjemput Lailatul Qadar ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pinterest/ Muslim.or.id))

GENMUSLIM.id - Secara fiqih, definisi itikaf memiki arti berdiam diri di masjid dengan niat untuk ibadah dan mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya dari Allah SWT.

Itikaf sendiri sering dikaitkan dengan Ramadhan, terutama pada saat berburu lailatul qadar di sepuluh hari terakhir.

Banyak orang berlomba-lomba untuk melaksanakan itikaf demi mendapatkan malam lailatul qadar.

Namun, mungkin belum banyak yang tahu mengenai kapan lailatul qadar itu hadir pada bulan Ramadhan.

Sebagian besar meyakini bahwa lailatul qadar hanya ada di sepuluh malam terakhir, khususnya pada malam ganjil.

Baca Juga: Hafiz Indonesia 2024: Koh Dennis Lim Menceritakan Kisah Abu Qilabab Al-Jarmi RA yang Selalu Bersyukur Meski Terlahir Cacat, Simak Kisahnya!

Padahal, untuk waktu pasti mengenai lailatul qadar terlah dirahasiakan Allah sebagai salah satu bentuk kasih sayang-Nya.

Oleh sebab itu, bagi perindu sejati akan menyiapkan diri dari memasuki Ramadhan, tidak hanya pada sepuluh malam terakhir, tengah, atau awal.

Maka, bagi siapa pun yang siap-siap dari awal Ramadhan dan serius tiap malam. Berusaha dan menjaga untuk menyambut dengan memperbanyak ibadah terutama di malam ganjil terakhir, Allah akan berikan rahmah-Nya.

Namun, bukan berarti hanya di sepuluh malam terakhir ramadhan dan ganjil. Untuk perindu sejati akan berusaha mempersiapkan dari awal, tengah, bahkan malam genap.

Kemudian, untuk itikaf yang sering dikerjakan kebanyakan orang dalam menjemput lailatul qadar masih banyak kebingungan.

Baca Juga: Berikut 2 Perisai Yang Perlu Diketahui Agar Terhindar Dari Maksiat Saat Puasa Di Bulan Ramadhan! Yuk, Simak Selengkapnya

Bahwasanya, itikaf yang dilakukan dengan niat untuk ibadah, duduknya saja sudah mendapatkan pahala, yang terpenting tidak maksiat.

Hanya saja, duduk itikaf untuk bisa naik pangkat dikasih amalan-amalan yang lebih istimewa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Ceramah Buya Yahya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X