Sebelum meninggal Nabi Musa as belum berhasil untuk membebaskan Baitul Maqdis.
Oleh karena itu, Nabi Yusya ditunjuk untuk melanjutkan tugas tersebut.
Saat Nabi Yusya bersama pasukannya menembus benteng Yeriko, matahari sempat dibuat bersinar lebih lama agar mereka bisa menyelesaikan tugasnya hari itu.
Hal tersebut dikarenakan, keesokan harinya adalah hari Sabtu.
Sesuai dengan syariat Nabi Musa as, pada hari Sabtu Bani Israil diperintahkan untuk berhenti beraktivitas termasuk berhenti berperang dan fokus untuk beribadah.
Nabi Yusya pun mengendalikan matahari dengan doanya.
Doa Nabi Yusya adalah sebagai berikut:
"Wahai matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah, begitu pula aku. Aku bersujud mengikuti perintah-Nya. Ya Allah, tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam dulu."
Baca Juga: Tidak Kalah Ramai, Begini Situasi War Takjil di Sumatra Barat, Berminat Untuk Datang ke Sana?
Doa tersebut benar-benar dikabulkan Allah SWT, kemudian Nabi Yusya bersama pasukannya berhasil memenangkan peperangan.
Peristiwa tersebut juga diabadikan di dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya matahari tak pernah ditahan untuk seorang manusia pun, selain untuk Nabi Yusya di hari beliau melakukan perjalanan menuju Baitul Maqdis (untuk jihad)." (H. R Ahmad).
Setelah menguasai Baitul Maqdis, Nabi Yusya memerintahkan pasukannya untuk membakar harta rampasan perang.
Para nabi masing-masing diberikan mukjizat untuk membantunya dalam menyebarkan dakwah islam.