Nah, terdapat 2 hikmah mengapa Allah merahasiakan malam lailatul qadar.
Pertama, agar hamba-Nya tetap bersemangat beribadah kepada Allah
Karena di malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan adalah turunnya malam lailatul qadar.
Sehingga, apabila kita memakmurkan atau menghidupkan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah kepada Allah Swt.
Dengan memperbanyak tilawah al-quran, berdzikir, dan ibadah lainnya di bulan Ramadhan.
Maka, sungguh kita akan mendapatkan malam lailatul qadar atas izin-Nya.
Dan itulah salah satu hikmah, agar kita selalu semangat beribadah kepada Allah di malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.
Kedua, untuk membedakan antara orang-orang yang bersemangat dengan orang-orang yang bermalas-malasan
Yaitu, untuk membedakan seorang muslim yang ikhlas dalam beribadah pada bulan ini, dengan mereka-mereka yang malas dan tidak ikhlas dalam beribadah di bulan Ramadhan.
Oleh karenanya, Nabi Saw menyebutkan terkait malam lailatul qadar dalam riwayat sabdanya yang berbunyi:
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari)
Kemudian sehubungan dengan hal ini, dikhususkan dengan dalil yang lain:
Baca Juga: Malam Lailatul Qadar, Malam yang Lebih Baik daripada 1000 Bulan, Kapankah Lailatul Qadar Itu?