Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya :
"Dan Al-Quran (Kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 106)
Baca Juga: Allah Ciptakan Nabi Adam Selama 120 Tahun? Berikut 4 Proses dan Tahapan Penciptaan Manusia Pertama
Ulama berbeda pendapat tentang bagaimana cara Allah menurunkan Al-Quran di malam qadar.
As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Itqan Fi Ulum Al-Quran menyebutkan bada 3 pendapat,
- Al-Quran turun secara utuh keseluruhan ke langit dunia pada saat lailatul qadar.
Selanjutnya Allah turunkan secara berangsur-angsur selama masa kenabian.
Kata As-Suyuthi, ini adalah pendapat yang paling shahih dan paling terkenal.
- Al-Quran turun setiap lailatul qadar selama masa kenabian. Kemudian turun berangsur-angsur kepada Nabi shalallahu 'alaihi wa salam selama setahun itu.
As-Suyuthi mengatakan, ini merupakan pendapat Fakhruddin Ar-Rozi.
- Al-Quran pertama kali turun di lailatul qadar. Selanjutnya Al-Quran turun berangsur-angsur di waktu yang berbeda-beda.
Ini merupakan pendapat As-Sya'bi, dan As-Suyuthi lebih cenderung menguatkan pendapat yang pertama.
Beliau menyebutkan riwayat yang mendukung pendapat ini. Di antaranya, riwayat dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma bahwa beliau mengatakan,
Al-Quran turun secara utuh ke langit dunia pada saat lailatul qadar. Kemudian setelah itu, turun selama 20 tahun. (HR. Nasai)
As-Suyuthi juga menyebutkan keterangan Al-Hafidz Ibnu Katsir yang menyebutkan riwayat bahwa ulama sepakat Al-Quran diturunkan utuh ke Baitul Izzah di langit dunia.
Ibnu Katsir mengatakan, disebutkan dalam ijma' bahwa Al-Quran turun secara utuh dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia. (Tafsir Ibnu Katsir dan Al Itqan)