Attar lahir lebih dulu dari Jalaluddin Arumie.
Attar diberikan julukan cemeti orang-orang sufi, karena dapat memimpin mereka berada dalam petunjuk suci dan membakar cinta dalam menuangkan rindu ke dalam karya puisi ketuhanan yang indah.
Dia meninggalkan dunia ini ketika sedang mengajar, dia ditangkap oleh pasukan BarBar yang menyerang persia dibawah pimpinan Jenghis Khan.
Pada tahun 1862, sebuah nisan ditemukan, nisan itu didirikan sekitar 250 tahun setelah meninggalnya Attar.
Baca Juga: Kisah Inspiratif Ramadhan 2024 : Mencapai Sesuatu Itu Butuh Usaha dan Kerja Keras Serta Doa
Di nisan itu, terdapat bahasa Persia yang salah satu baitnya berbunyi,
“Allah Kekal. Dengan nama Allah Yang Pengasih Yang Pengampun. Di sini di taman Adn bawah, Attar menebarkan wangi pada jiwa orang-orang yang paling sederhana.”
Apa yang bisa kita petik dari kisah ini?
Sebelumnya, penting bagi kita sebagai umat muslim untuk mengedepankan sikap husnudzon terlebih dahulu.
Kemudian, belajar dari perjalanan sang sufi penebar minyak wangi yaitu Fariduddin Abu Hamid bin Ibrahim atau Attar, bagaimana beliau dalam menapaki jalan kebaikan juga kebenaran.
Menebar kebaikan dengan memulainya dari memperbanyak ilmu dari para ulama.
Tidak lagi menyombongkan diri atas apa yang dimilikinya, sehingga syahidnya adalah hadiah besar karena meraih surga di sisi Allah Subhanhu Wta’ala.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "PUSTAKA GENMUSLIM", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/GRQA5Lke51j3RbYNWGcEPf, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.
