يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا?
قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِم ُ
“Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang mesti harus aku ucapkan pada saat itu? “ Beliau menjawab,’Katakanlah: ‘Allahuma innaka’ afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fuanni’. (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku)”. (HR. Tirmidzi No. 3513, Ibnu Majah, No. 3850, dan Ahmad 6:171)
Bagaimana seorang muslim menghidupkan mala lailatul qadar?
Pada malam lailatul qadar, Allah Swt sangat menganjurkan hamba-Nya untuk senantiasa menghidupkan mala lailatul qadar dengan memperbanyak melaksanakan amal ibadah di malam hari pada mala lalatul qadar.
Sebagaimana sabda Nabi Saw:
“Rasulullah Saw, sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya”. (HR. Muslim no. 1175)
Sehubungan dengan hal ini. Imam Syafi’i dalam pendapatnya mengatakan:
“Barang siapa yang mengerjakan sholat isya, dan sholat subuh di malam qadar, ia berarti sudah dinilai menghidupkan malam lailatul qadar”. (Latho-if Al-Ma’arif : Hal 329)
Bagaimana wanita haid menghidupkan malam lailatul qadar?
Nah, yang terakhir mengenai kasus wanita yang sedang haid, namun tetap ingin menghidupkan mala lailatul qadar.
Sebagaimana Juwaibir pernah mengatakan bahwa dirinya pernah bertanya pada adh-Dhohak,
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Berikut Deretan Jadwal Libur Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H Tahun 2024