GENMUSLIM.id – Sahur merupakan kegiatan makan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan umat muslim sebelum menjalani puasa Ramadhan.
Bagi sebagian orang kegiatan sahur dimulai sejak pukul 03.30 atau ada pula yang memulai makan sahur pada pukul 04.00 WIB.
Kegiatan makan sahur sendiri umumnya diakhiri saat Imsak atau 10 menit sebelum azan Subuh berkumandang.
Imsak sendiri kerap ditandai dengan suara shalawat tarhim yang diputar melalui pengeras suara masjid atau mushola.
Namun, ada beberapa kondisi seperti terlambat bangun yang membuat orang mengakhiri makan sahur mereka saat adzan Subuh.
Lantas, sebenarnya sampai kapan boleh makan sahur, imsak atau adzan Subuh?
Pada Podcast Channel Youtube@ CURHAT BANG Denny Sumargo, Ustadz Khalid Basalamah Basalamah menjelaskan, dalam hadits shahih, kegiatan makan sahur harus berhenti di saat azan Subuh berkumandang.
Namun kata Ustadz Khalid Basalamah, Rasulullah SAW sendiri mengungkap jika masih ada makanan atau minuman di tangan Anda dan azan berkumandang, maka orang tersebut harus menghabiskan makanan dan minuman yang ada di tangan mereka.
“Haditsnya jelas hadits shahih, kata Rasulullah SAW ‘kalau kalian sedang mendengar adzan dan di tangan kalian ada sesuatu minuman, dan makanan yang sedang dikunyah selesaikanlah,” kata Ustadz Khalid Basalamah dikutip GENMUSLIM dari Youtube @CURHAT BANG Denny Sumargo Bimbingan Salaf, Rabu, 20 Maret 2024.
Namun demikian, meski masih bisa menghabiskan makanan saat azan Subuh berkumandang, bukan berarti kita baru mulai makan sahur di saat sudah mendengar adzan.
“Kata ulama fikih selama selesai adzan masih boleh, tapi ini bukan azan baru siapkan satu piring ya. Jelas, kalau pas obat lagi dikunyah mau ditelan sudah adzan masih boleh,” ungkapnya.
Di sisi lain, terkait dengan imsak, Ustadz Khalid Basalamah Basalamah sendiri mengaku heran dengan adanya istilah imsak yang digunakan di Indonesia.
Diungkap beliau bahwa dalam Islam sendiri tidak ada istilah Imsak.