GENMUSLIM.id – Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah SAW yang kaya raya dan juga dermawan. Mengingat ia adalah seorang pedagang yang cerdas.
Abdurrahman bin Auf termasuk salah satu orang yang masuk Islam di generasi pertama bersama dengan Abu Bakar As Sidiq.
Selain seorang pedagang yang kaya raya, Abdurrahman bin Auf juga seorang pejuang yang gigih di medan perang dan ia merupakan satu dari sepuluh sahabat Rasul yang dijamin masuk surga.
Suatu ketika Abdurrahman bersama dengan sahabat sedang berkumpul dan mendengar ceramah Rasulullah SAW.
Pada saat itu Rasulullah menjelaskan tentang perbedaan waktu hisab antara orang kaya dengan orang miskin. Rasulullah bersabda:
“Kelak di hari kiamat orang kaya akan lebih lama menjalani perhitungan amal dibandingkan orang miskin, dan aku ada di barisan orang-orang miskin”.
Mendengar hal itu Abdurrahman bin Auf sering merasa gelisah dan selalu merenung. Ia tidak mau berlama-lama saat perhitungan amal hanya karena harta kekayaan yang dimilikinya.
Abdurrahman bin Auf berdo’a kepada Allah SWT agar ia menjadi miskin dan berada di barisan bersama Rasulullah saat hari akhir nanti.
Sejak saat itu Abdurrahman bin Auf sering mengeluarkan hartanya untuk di sedekahkan. Berbagai macam cara ia lakukan agar hartanya berkurang.
Ia memberikan sebagian emasnya kepada kaum muslimin yang akan berangkat perang Tabuk hingga memberikan santunan kepada veteran perang Badar, dan setiap orang mendapatkan 400 Dinar.
Sudah banyak emas dan dinar ia sedekahkan, akan tetapi hal itu lantas tidak membuatnya semakin miskin, namun kekayaannya bertambah.
Abdurrahman semakin merasa cemas jika di hari kiamat nanti harta kekayaannya akan menghalanginya masuk surga.
Suatu saat didapati lah kurma-kurma masyarakat Madinah menjadi busuk lantaran pohon tersebut sempat ditinggalkan saat perang Tabuk.