GENMUSLIM.id – Ramadhan 1445 segera tiba, namu sering terjadi puasa beda waktu antara umat muslim setiap tahunnya.
Karena yang menyebabkan puasa beda waktu itu ialah dengan perbedaan ormas (organisasi masyarakat) dari masing-masing individu yang menganutnya.
Lalu, bagaimana cara menyikapinya jika perbedaan perihal puasa beda waktu tersebut menimpa pasangan suami istri di dalam sebuah rumah tangga?
Baca Juga: Para Istri Wajib Awasi! 3 Faktor Ini Dapat Berpotensi Sebabkan Suami Melakukan Perselingkuhan
Dilansir Genmuslim pada video di akun channel YouTube Metro TV, pada Jumat, 8 Maret 2024. Dalam sebuah tayangan kajian puasa yang dibintangi oleh Habib Jafar.
Dalam kajian tersebut, terdapat sebuah pertanyaan dari netizen yang melontarkan sebuah pertanyaan mengenai perbedaan puasa dari pasangan suami istri yang berbeda ormas (organisasi masyarakat).
“Bib, kalau suami Muhammadiyah dan istri NU, sedangkan waktu puasanya berbeda tidak barengan, terus menyikapinya harus bagaimana bib”, ucap salah satu penanya di dalam sebuah komentar instagram yang dibacakan oleh Nycta Gina.
Habib Jafar menjelaskan, apabila suami istri berbeda ormas (organisasi masyarakat), maka keduanya harus bisa menghargai satu sama lain dengan memberikan toleransi.
“Nah itu justru pelajaran tentang toleransi, kita saling menghargai dan menghormati keputusan orang lain, pendapat orang lain, termasuk dalam agama”.
“Lalu, kalau beda gimana”?
“kalau berbeda yang harus kita lakukan adalah kita harus saling menghargai dan mensupport satu sama lain”, ucap Habib Jafar.
Kemudian Habib jafar pun menegaskan dalam hal toleransi, apabila terdapat perbedaan antara suami dan istri, maka keduanya harus saling mensupport satu sama lain.
Seperti memberi dukungan, membantu dalam menyiapkan kebutuhan puasa (menyiapkan sahur dan berbuka), dan yang lainnya.
“Misakan istri kita puasa lebih dulu, maka kita harus mensupportnya, bangunin pas sahur, pas buka kita bantu nyiapin. Karena posisi kita pas hari itu belum berpuasa”, terangnya.