Mau Tau Cara Mengelola Emosi yang Baik dalam Rumah Tangga Menurut Islam? Yuk Simak Selengkapnya di Sini!

Photo Author
- Kamis, 7 Maret 2024 | 08:59 WIB
Ilustrasi Rumah Tangga Harmonis ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/ William Fortunoto))
Ilustrasi Rumah Tangga Harmonis ((Foto: GENMUSLIM.id/dok: Pexels.com/ William Fortunoto))

GENMUSLIM.id - Rumah tangga merupakan bahtera yang akan dijalani oleh setiap orang yang telah menikah.

Belakangan ini topik rumah tangga kerap kali mendapat perhatian publik, dari mulai yang baik hingga buruknya.

Tidak jarang seseorang yang telah menjalani kehidupan rumah tangga terluput dari yang namanya pengelolaan emosi yang baik.

Sehingga seringkali munculnya masalah dalam rumah tangga tersebut, dan dapat berujung ke hal yang kurang baik.

Pada kajiannya, Ustadz Felix Siauw membeberkan bagaimana cara untuk mengelola emosi yang baik dalam berumah tangga menurut Islam. Simak selengkapnya.

Sebagai orang tua nantinya, seseorang cenderung untuk melakukan respons sesuai dengan hal yang didapatkan di masa kecilnya.

Baca Juga: Rumah Tangga Dilanda Petaka, Ternyata Ini Penyebabnya: Berikut 29 Dosa Suami Istri yang Menghalangi Datangnya Rezeki

Maka dari itu, untuk mengelola dan memperbaiki hal tersebut diperlukan sebuah perubahan yang dapat dibagi menjadi 4 teori perubahan.

Ustadz Felix Siauw menyebutkan 4 poin teori perubahan yang terdapat dalam surat Al Jumuah ayat 2, berikut penjelasannya :

  1. Terdapat perubahan kognitif dari tidak tahu menjadi tahu.

Misalnya seseorang yang tadinya tidak tahu namun setelah melewati sebuah peristiwa atau kejadian atau pengalaman sehingga membuat dia menjadi tahu.

  1. Terdapat perubahan secara emosional dari tidak mau menjadi mau.

Perubahan emosional semacam ini bisa dipicu oleh faktor seperti dukungan sosial, pemahaman lebih mendalam terhadap situasi, atau adanya perubahan persepsi terhadap tantangan yang dihadapi.

Baca Juga: 6 Ciri-ciri Suami Durhaka yang Wajib dipelajari oleh Calon Kepala Rumah Tangga, No 5 yang Paling Penting!

  1. Perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.

Hal ini dilakukan ketika seseorang dalam kondisi normal agar masukan yang diberikan dapat diterapkan dengan baik.

  1. Perubahan secara perilaku dari tidak nyaman menjadi nyaman.

Hal ini berkaitan dengan respons yang diberikan seseorang terhadap suatu hal yang terjadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zaiyana Nur Ashfiya

Sumber: Youtube Felix Siauw

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X