2. Istri yang tawakal kepada Allah
Disaat seseorang bertawakal kepada Allah, maka Allah akan mencukupi rezekinya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman yang artinya,
"dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu."
(QS. At-Talaq 65: Ayat 3)
Jika seorang istri bertawakal kepada Allah, sementara dalam keadaan dia tidak bekerja, maka darimana dia akan dicukupkan rezekinya?
Maka Allah akan mencukupkannya dari jalan lain, tidak semestinya Allah secara terus memberikan rezeki kepada istri.
Boleh jadi, Allah akan memberikan rezeki yang banyak kepada suaminya, lalu suami tersebut memberikan nafkah yang cukup kepada dirinya.
3. Istri yang baik agamanya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam menjelaskan bahwa wanita dinikahi karena empat perkara.
Yaitu karena hartanya, kecantikannya, keturunannya, dan agamanya.
"Pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung," (HR. Bukhari dan Muslim)
Yang dimaksud beruntung adalah beruntung di dunia dan juga di akhirat. Beruntung di dunia, salah satu aspeknya adalah dimudahkan mendapatkan rezeki yang halal.
Coba kita perhatikan, insyaallah tidak ada satu pun keluarga yang semua anggotanya taat kepada Allah kemudian mereka mati karena kelaparan.