GENMUSLIM.id - Doa adalah cara hamba memanggil, memohon, dan menyeru sang pencipta Allah SWT yang maha kuasa perkara isi hati. Orang yang tidak mau berdoa disebut sombong.
Kata para ulama segala sesuatu di dunia ini akan pergi dan tidak kembali kecuali doa. Doa pergi ke Allah SWT pasti akan kembali lagi pada yang meminta.
Satu-satunya di dunia ini yang pergi dan kembali adalah doa. Allah SWT itu dekat mendengar semua doa hamba, bahkan yang ada dalam hati.
Baca Juga: Simak Penjelasannya! Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dalam Islam, Muslim dan Muslimah Wajib Tahu
Adakalnya doa dikabulkan Allah SWT sesuai dengan apa yang diminta tapi ada juga yang diwujudkan dalam bentuk lain. Sebab Allah SWT lebih tahu apa yang terbaik dan dibutuhkan oleh hamba-Nya.
Setiap rumah tangga Allah SWT jamin rezekinya. Allah SWT karuniakan pada masing-masing keluarga berupa rezeki.
Keberhasilan seorang suami tidak lepas dari dukungan dan doa seorang istri. Doa istri berperan untuk melancarkan dan memudahkan suaminya mendapatkan rezeki dari Allah SWT.
Baca Juga: Mahasiswa Full Senyum! Masjid Kampus UGM Rilis Menu Buka Puasa Gratis Selama Bulan Ramadhan 1445 H
Ketika seorang suami melangkahkan kakinya keluar dari rumah untuk mencari rezeki bagi keluarga , istri sebagai partner suami tidak boleh hanya diam melainkan membantu suami dengan cara berdoa.
Apabila istri getol berdoa maka rezeki suamipun akan lancar, berkah, dan berlimpah. Dalam berdoa terdapat beberapa adab yang harus dilakukan diantaranya khusyuk, ikhlas, dan yakin kepada Allah SWT.
Ada salah satu doa pendek pembuka dan pelancar rezeki yang dianjurkan Rasulullah SAW. Dalam suatu riwayat dijelakskan bahwa setiap Nabi muhammad SAW selesai sholat subuh, setelah salam beliau membaca doa.
Baca Juga: Bikin Kantong Menjerit! H-7 Menjelang Ramadhan, Harga Telur Ayam Terus Naik? Penjual Ikut Khawatir
Allahumma innii as-aluka “ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa ‘amalan mutaqobbalaa, artinya
Ya Allah sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (disisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik) HR. Ibnu Majah dan Ahmad.
