(QS. Al-Kahf 18: Ayat 13)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَّرَبَطْنَا عَلٰى قُلُوْبِهِمْ اِذْ قَا مُوْا فَقَا لُوْا رَبُّنَا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ لَنْ نَّدْعُوَا۟مِنْ دُوْنِهٖۤ اِلٰهًـا لَّـقَدْ قُلْنَاۤ اِذًا شَطَطًا
wa robathnaa 'alaa quluubihim iz qoomuu fa qooluu robbunaa robbus-samaawaati wal-ardhi lan nad'uwa ming duunihiii ilaahal laqod qulnaaa izang syathothoo
"dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran.”
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 14)
Kisahnya menceritakan ketujuh pemuda yang melarikan diri ke gua untuk mempertahankan kepercayaan dan keyakinan mereka kepada Allah SWT merupakan inspirasi tentang keteguhan dan kesetiaan pada nilai-nilai yang diyakini.
Sosoknya yang gagah, berani serta tidak pantang menyerah untuk meyakinkan keyakinan mereka kepada Allah Swt.
Para pemuda tersebut telah menunjukkan kesadaran spiritual yang mendalam dengan memohon petunjuk dan rahmat dari Allah SWT.
Semoga doa mereka didengar dan mereka diberikan kekuatan serta bimbingan dalam perjalanan hidup mereka.
Pengalaman tidur panjang selama 309 tahun yang disebutkan dalam Al-Quran adalah kisah Ashabul Kahfi (penghuni gua).
Mereka adalah sekelompok pemuda yang beriman dan melarikan diri dari penindasan. Allah SWT melindungi mereka dengan tidur panjang dalam gua, dan ketika mereka bangun, masyarakat telah berubah.
Kisahnya ini menunjukkan keajaiban Allah SWT dalam melindungi hamba-Nya yang setia, serta kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Kisah ini juga disebut sebagai "Ashab al-Kahf" dalam literatur Islam. Mereka adalah sekelompok pemuda yang disebutkan dalam Surah Al-Kahf dalam Al-Qur'an.