- Menjadi Penutup Segala Aib
Menutupi aib atau kesalahan seseorang adalah suatu nilai yang sangat ditekankan dalam Islam.
Menutupi aib orang lain merupakan tindakan yang penuh dengan etika dan moral, baik dalam hal dosa-dosa pribadi maupun kesalahan yang tidak ingin dipublikasikan.
Semakin kita menjaga lisan, maka semakin tidak mungkin aib kita atau orang lain diumbar.
Dengan menjaga lisan, kita juga bisa menjaga aib orang lain dan aib kita sendiri, serta terhindar dari yang namanya ghibah.
- Menghindari Permusuhan Akibat Lisan
Dalam Islam, permusuhan yang timbul akibat ucapan atau perkataan yang menyakitkan atau merendahkan orang lain adalah hal yang sangat dihindari.
Islam mendorong umatnya untuk berbicara dengan sopan, menghormati orang lain, dan menjaga hubungan baik antar individu.
Permusuhan yang disebabkan oleh lisan dapat merusak hubungan sosial, menciptakan ketidakharmonisan, dan melanggar prinsip-prinsip yang diajarkan oleh agama.
Baca Juga: Berani Hancurkan 1108 Kendaraan Tempur Israel, Pejuang Al Qassam Palestina Perlu Diberi Jempol!
Tidak jarang, bicara secara blak-blakan juga mendatangkan banyak kesalahpahaman. Biasanya semakin banyak bicara, maka sering sekali membuat orang lain merasa tidak nyaman, bahkan ada yang tersinggung.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika lisan dijaga agar bisa menghindari permusuhan.
- Menciptakan Suasana yang Tenang
Suasana akan menjadi tenang jika kita menjadi orang yang tidak banyak bicara, kecuali jika itu berguna atau penting.
Terciptanya suasana yang tenang menjadi landasan utama dalam beribadah, karena dengan memiliki suasana hati yang damai, maka akan tercipta keharmonisan dengan sesama manusia dan dengan Allah SWT.
- Baik untuk Kesehatan
Orang yang diam bisa disebut sebagai pribadi yang dapat mengatur dan mengendalikan dirinya sendiri.
Maka dari itu, jika emosi sudah bisa dikendalikan, tentu yang namanya tekanan juga tidak akan kita rasakan, sehingga tubuh akan terus merasa sehat.