GENMUSLIM.id – Isra Miraj merupakan rangkaian perjalanan luar biasa yang dialami Nabi Muhammad dalam satu malam.
Dalam peristiwa Isra Miraj, Nabi Muhammad memperoleh perintah shalat secara langsung dari Allah SWT.
Dalam rangka menyambut peringatan Isra Miraj, Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama mengajak seluruh umat Islam Indonesia untuk lebih meningkatkan kesalehan sosial.
Baca Juga: Hindari Kecurangan Pemilu 14 Februari 2024, Tim Pemenangan Muda Siapkan Relawan Untuk Siap Awasi
Ia juga mengajak umat Islam Indonesia memperkuat hubungan dengan Allah SWT dalam keberagaman dan dinamika sosial yang saat ini terjadi.
“Isra Miraj mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT sekaligus meningkatkan kesalehan sosial dalam kehidupan sehari-hari,” kata Menteri Agama Yaqut dalam sambutannya di akun resmi Youtube Kementerian Agama Kamis, 8 Februari 2024.
Menteri Agama menuturkan Isra Miraj yang dialami Nabi Muhammad bukan sekedar sebuah perjalanan spiritual yang penting dalam sejarah umat islam di seluruh dunia, tetapi juga menjadi cerminan kehidupan masyarakat hingga hari ini.
Perjalanan spiritual Nabi Muhammad memberikan pelajaran sangat berharga tentang bagaimana merajut cinta terhadap Sang Pencipta serta sesama manusia.
Baca Juga: Isra Miraj Perjalanan Rasulullah SAW Sekaligus Reuni Para Nabi, Yuk Simak Selengkapnya Disini!
Dalam menjalankan perintah shalat misalnya, filosofinya bukan hanya sebagai kewajiban umat Islam dalam memperkuat kesalehan diri, tetapi juga mengajarkan untuk disiplin, taat dan patuh kepada Allah SWT.
“Dampak sosial dari perintah sholat ini sangat besar karena sholat membawa manfaat spiritual yang menguatkan ikatan antara individu dengan Allah SWT. Sekaligus membentuk komunitas yang saling mendukung dan mempererat hubungan sosial,” jelasnya.
Untuk meningkatkan kesalehan diri, lanjut Menteri Agama, umat Islam dapat belajar dari kisah sahabat Nabi Muhammad yang bernama Salman Al Farisi.
Ia pun mengisahkan Salman Al Farisi yang melakukan pencarian panjang demi mencari kebenaran spiritual, hingga akhirnya bertemu Nabi Muhammad di Madinah.
Semenjak itu Salman Al Farisi merasa terpanggil oleh agama islam yang mengedepankan keadilan sosial dan kasih sayang terhadap sesama.