Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu dikejar oleh kaum kafir Quraisy keduanya bersembunyi di guaTsur.
Pada waktu petang, Asma binti Abu Bakar datang ke tempat persembunyian itu dan membawakan makan juga minuman untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dan ayahnya Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu.
Pada malam ketiga, Asma’ telah datang ke tempat persembunyian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan membawa seorang penunjuk jalan, yaitu Abdullah bin Uraiqith.
Kemudian Rasulullah bersama Abu bakar meninggalkan gua itu untuk meneruskan perjalanan. Manakala Asma’ pula membawakan bungkusan makanan untuk mereka.
Karena Asma binti Abu Bakar tidak mempunyai tali untuk mengikat makanan itu pada unta, maka beliau membuka tali ikat pinggangnya, lalu dikoyakkannya menjadi dua utas tali.
Satu dijadikan pengikat makanan pada unta dan yang satu lagi diikatkan pada pinggangnya. Dan sejak itulah Asma’ telah terkenal dengan panggilan Dzatun Nithaqain.
Asma’ adalah seorang wanita beriman. Ia termasuk Assabiqunal Awwalun atau golongan pertama yang masuk Islam.
Beliau adalah orang yang ke-18 dalam urutan orang-orang yang pertama memeluk Islam.
Setelah usianya menginjak dewasa, Asma binti Abu Bakar telah dinikahkan dengan Zubair bin Awwam radhiyallahu ‘anhu.
Yaitu salah seorang di kalangan 10 sahabat yang dijanjikan surga oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.
Mereka dikaruniai beberapa orang anak, yaitu: Abdullah, Urwah, Mundzir, Asim, Muhajir, Khadijah, Ummul Hasan dan ‘Aisyah.
Saat Zubair bin Awwam menikahi Asma’, ia tidak memiliki rumah. Zubair bin Awwam hanya mempunyai seekor kuda.
Suatu hari, Asma binti Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam,
“Ya Nabi Allah! Tidak ada apa-apa di rumahku kecuali apa yang dibawakan Zubair untukku. Salahkah jika aku menginfakkan sebagian dari yang dibawakannya itu?”
