GENMUSLIM.id - Asma binti Abu Bakar adalah seorang wanita mulia yang turut serta dalam peristiwa hijrah.
Asma binti Abu Bakar juga seorang wanita tangguh yang memiliki ciricle orang-orang beriman.
Genmuslim kali ini akan mengulik kisah Asma binti Abu Bakar mengenai pola parentingnya yang sangat menginspirasi, yakni menjadi teman diskusi serta tempat cerita terbaik bagi sang anak.
Dikutip dari akun Instagram @ikmahr, inilah kisah Asma binti Abu Bakar yang telah kami rangkum.
Asma binti Abu Bakar merupakan putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, saudari Aisyah istri Rasulullah dan istri dari Zubair bin Awwam.
Dan ia memiliki putra-putra yang begitu hebat, salah satunya ialah Abdullah bin Zubair.
Asma binti Abu Bakar dikenal sebagai wanita yang memiliki dua ikat pinggang, karena dengan ikat pinggang yang terbuat dari kain pakaiannya itulah yang membantu membawa makanan untuk Rasulullah dan Abu Bakar saat hendak hijrah ke Madinah.
Padahal saat itu, Asma tengah mengandung tetapi ia tetap mengantarkan perbekalan dan turut ambil bagian dalam peristiwa hijrah.
Peran Asma dalam pola pengasuhan anak atau parenting sangat menginspirasi, selain menjadi teman diskusi serta tempat cerita, Asma juga menjadi teman musyawarah saat Abdullah bin Zubair sedang berjuang dan tempat mendapatkan keteguhan hati saat Abdullah bin Zubair tengah bimbang.
Kala itu di era bani ummayyah saat Yazid naik tahta, terdapat beberapa penolakan, termasuk dari beberapa sahabat diantaranya ialah Abdullah bin Zubair.
Yazid ingin Abdullah bin Zubair membaiatnya sebagai pemimpin, segala cara ia tempuh tetapi Abdullah bin zubair tetap pada keyakinannya.
Pada akhirnya Asma yang menjadi teman musyarahnya dalam mengambil keputusan untuk berlindung di Makkah.
Hampir 17 tahun berlalu, setelah kematian Yazid. Kepemimpinan pada saat itu berada pada Abdul Malik bin Marwan, di mana pada akhirnya orang-orang di Makkah yang mendukung keputusan Abdullah bin zubair ini dikalahkan oleh pasukan Hajaj bin Yusuf.
Abdullah bin zubair ditinggalkan para sahabat, keluarga, dan bahkan anak-anaknya berpindah pada pihak Hajaj.
Hanya tersisa Asma seorang saja yang menemaninya hingga keyakinannya kembali mantap untuk tetap di jalan yang sama.
Pada akhirnya Abdullah bin zubair melakukan perlawanan yang dahsyat.
Pasukan Hajaj mengepungnya hingga mereka berhasil membunuhnya.
Hajaj menyalib tubuh Abdullah bin Zubair, ketika salib itu dinaikan, terciumlah wangi semerbak yang sangat harum sekali dari tubuh Abdullah bin Zubair.
Asma yang kala itu sudah tua, meihat jasad anaknya dipersekusi mati oleh Algojo bani ummayah hanya tersenyum seraya berkata, "Jika kamu mendahuluiku, aku hanya berharap kepada Allah agar kematianmu berada dalam kebaikan dan ada kebaikan juga untukku."
Itulah kisah pengasuhan atau parenting yang diterapkan Asma binti Abu bakar, Seorang ibu yang luar biasa hebat, ia menjadi teman musyawarah dan tempat di mana hati anaknya mencari keyakinan untuk bertahan di jalan Allah sepahit apapun itu.
Lantas apakah saat ini kita sudah menjadi teman musyawarah, teman diskusi, serta tempat cerita terbaik bagi anak-anak kita?
Wallahu a’lam bish-shawabi.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM PARENTING", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/DAUxgNwGoIWG3OXb6LQChn, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.