Ciri Ibadah Mahdhah dan Ghairu Mahdhah:
Menukil Modul dari Muallaf Menuju Muslim Kaffah: Ajaran-Ajaran Dasar Islam bagi Muallaf tulisan Azhari Akmal Tarigan dkk, berikut ciri ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah.
1. Ciri Ibadah Mahdhah
Harus berdasarkan dalil syariat.
Dikerjakan dalam rangka meraih pahala di akhirat.
Hanya bisa diketahui melalui jalan wahyu, tidak ada jalan yang lainnya, termasuk melalui akal atau budaya.
Maksud penerapannya tidak dapat dijangkau oleh akal manusia, misalnya Sholat. Manusia tidak dapat memahami maksud di balik kewajiban melaksanakan ibadah Sholat oleh syariat.
Baca Juga: Dilarang Tidur Setelah Sholat Subuh Dapat Menghambat Datangnya Pintu Rezeki, Mitos atau Fakta?
2. Ciri Ibadah Ghairu Mahdhah
Perkataan atau perbuatan yang dilakukan pada asalnya bukanlah suatu ibadah.
Namun, bisa berubah status menjadi ibadah karena melihat dan menimbang niat pelakunya.
Dilaksanakan dengan maksud memenuhi kebutuhan kebutuhan yang bersifat duniawi, bukan untuk meraih pahala di akhirat.
Amal perbuatan ibadah bisa diketahui dan dikenal meskipun tidak ada wahyu dari para rasul.
Keduanya tersebut jelas perbedaannya, seperti yang dijelaskan diatas inti dari perbedaannya itu sendiri adalah mengenai tergantung niatnya untuk apa, tujuannya untuk akhirat atau untuk duniawi
Aktivitas yang dilakukan dapat dijangkau oleh akal manusia.