Kisah Inspiratif Ibnu al Shatir, Ilmuwan Muslim Penemu Jam Astrolab yang Membayangi Copernicus

Photo Author
- Sabtu, 20 Januari 2024 | 20:06 WIB
Ibnu Al Shatir penemu jam astrolab (Genmuslim.id/Istimewa)
Ibnu Al Shatir penemu jam astrolab (Genmuslim.id/Istimewa)

George Saliba dalam karyanya, A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, menyebutkan bahwa Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul merupakan risalah astronomi Ibnu al Shatir yang paling berpengaruh. 

Dalam kitab tersebut, Ibnu al Shatir secara drastis mereformasi model matahari, bulan, dan planet Ptolemaic. 

Ia memperkenalkan model non-Ptolemaic yang menghapuskan epicycle pada model matahari, serta menghilangkan eksentrik dan equant. 

Dengan menambahkan epicycle ekstra pada model planet melalui konsep Tusi-couple, ia berhasil menghilangkan eksentrik/eccentric, epicycle, dan equant dalam model bulan. 

Keseluruhan kontribusinya menandai peran besar Ibnu al Shatir dalam perkembangan astronomi, yang, sayangnya, seringkali terlupakan dalam narasi sejarah Barat.

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dianti Nur Rahayu

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X