George Saliba dalam karyanya, A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, menyebutkan bahwa Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul merupakan risalah astronomi Ibnu al Shatir yang paling berpengaruh.
Dalam kitab tersebut, Ibnu al Shatir secara drastis mereformasi model matahari, bulan, dan planet Ptolemaic.
Ia memperkenalkan model non-Ptolemaic yang menghapuskan epicycle pada model matahari, serta menghilangkan eksentrik dan equant.
Dengan menambahkan epicycle ekstra pada model planet melalui konsep Tusi-couple, ia berhasil menghilangkan eksentrik/eccentric, epicycle, dan equant dalam model bulan.
Keseluruhan kontribusinya menandai peran besar Ibnu al Shatir dalam perkembangan astronomi, yang, sayangnya, seringkali terlupakan dalam narasi sejarah Barat.