GENMUSLIM.id - Melihat ketangguhan anak Palestina dalam menghadapi perang yang berkecamuk sejak Oktober 2023 mengundang decak kagum dari seluruh penjuru negeri, terutama tentang bagaimana cara orang tua Palestina mendidik anak-anak mereka.
Mendidik anak tumbuh menjadi sosok yang pemberani dan tangguh bukanlah hal yang mudah, namun para orang tua Palestina telah berhasil menanamkan gaya parenting Islami yang membuat keluarga mereka mempunyai keberanian yang luar biasa.
Para orang tua Palestina menanamkan nilai-nilai Islami yang kuat dalam mendidik anak mereka, di tengah kondisi yang sulit dan ujian berat yang mereka hadapi.
Dirangkum Genmuslim dari berbagai sumber pada Rabu, 3 Januari 2024 berikut 5 cara mendidik anak ala orang tua Palestina agar anak berjiwa pemberani dan tangguh.
- Menerapkan Al Quran
Para orang tua Palestina menerapkan pembelajaran Al quran salah satunya dengan menyetorkan hafalan pada gurunya dan menggali serta memahami tafsirnya.
Mereka mendidik anak dengan tidak memaksakan anak harus hafal Al quran, namun menerapkan makna dan pesan Al quran dalam kehidupan sehari-hari.
- Anak mencontoh orang tua yang tangguh
Ketegaran dan ketangguhan para orang tua palestina ketika menghadapi musibah, ujian bahkan kehilangan anggota keluarga menjadi contoh bagi anak-anak mereka.
Orang tua Palestina mendidik anak untuk tetap yakin dengan segala ketetapan dan pertolongan Allah SWT, serta meyakini bahwa hanya pada Allah SWT manusia bergantung dan memohon perlindungan.
Baca Juga: Hukum Utang Puasa dalam Islam: Apa Konsekuensinya Jika Hutang Puasa Belum Lunas Saat Ramadhan?
- Performa keimanan orang tua
Orang tua Palestina mengajarkan bagaimana menjaga aurat bagi para wanita dan bagaimana cara orang tua memperlakukan dan mendidik anak mereka, performa yang ditunjukan ini mempengaruhi kesalehan anak.
- Mengganti idola fiksi dengan tokoh agama
Mendidik anak dengan memperkenalkan tokoh Islam seperti Nabi Muhammad SAW, para sahabat dan para pejuang Islam adalah gaya parenting Islami yang dilakukan orang tua Palestina.
Anak-anak tidak mengidolakan tokoh fiksi nanmu menggantinya dengan para tokoh inspiratif yang memperjuangkan tauhid dan akidah Islam.