Seputar Ramadhan 2024: Apa Konsekuensi Belum Lunas Utang Puasa Hingga Ramadhan Berikutnya Tiba? Muslimah Wajib Tau!

Photo Author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 11:45 WIB
foto Ilustrasi Ramadhan 2024 ((GENMUSLIM.id:/dok: pexels))
foto Ilustrasi Ramadhan 2024 ((GENMUSLIM.id:/dok: pexels))

GENMUSLIM.id - Ramadhan 2024 diperkirakan akan tiba pada pertengahan Maret 2024.

Kita sebagai umat muslim tentu harus mempersiapkan datangnya bulan mulia Ramadhan 2024 tersebut.

Persiapan kita tentu berupa persiapan lahir dan batin.

Mempersiapkan jiwa yang bersih dan raga yang sehat dan kuat.

Baca Juga: Ramadhan 2024 Kurang Berapa Hari Ya? Berikut Penjelasannya beserta Link Download Kalender Kemenag Sobat Gen Muslim!

Khususnya untuk para muslimah, tentu harus dipastikan utang puasa di ramadhan yang lalu sudah lunas ya.

Lantas, bagaimana jika ternyata utang puasa bulan Ramadhan sebelumnya belum lunas? Apakah konsekuensinya?

Yuk langsung saja kita simak penjelasannya berikut ini sobat gen muslim!

Baca Juga: Mengenal Nama-nama Wali Songo Sebagai Penyebar Agama Islam Melalui Lagu yang Di Cover Ning Umi Laila

Dikutip dari berbagai sumber pada Rabu, 3 Januari 2024 oleh GENMUSLIM.id, inilah konsekuensi yang harus ditanggung muslimah jika utang puasa belum lunas hingga datang bulan ramadhan berikutnya.

   والثاني الإفطار مع تأخير قضاء) شىء من رمضان (مع إمكانه حتى يأتي رمضان آخر) لخبر من أدرك رمضان فأفطر لمرض ثم صح ولم يقضه حتى أدركه رمضان آخر صام الذي أدركه ثم يقضي ما عليه ثم يطعم عن كل يوم مسكينا رواه الدارقطني والبيهقي فخرج بالإمكان من استمر به السفر أو المرض حتى أتى رمضان آخر أو أخر لنسيان أو جهل بحرمة التأخير. وإن كان مخالطا للعلماء لخفاء ذلك لا بالفدية فلا يعذر لجهله بها نظير من علم حرمة التنحنح وجهل البطلان به. واعلم أن الفدية تتكر بتكرر السنين وتستقر في ذمة من لزمته.

“(Kedua yang wajib qadha dan fidyah] adalah ketiadaan puasa dengan menunda qadha) puasa Ramadhan (padahal memiliki kesempatan hingga Ramadhan berikutnya tiba) didasarkan pada hadits, ‘Siapa saja mengalami Ramadhan, lalu tidak berpuasa karena sakit, kemudian sehat kembali dan belum mengqadhanya hingga Ramadhan selanjutnya tiba, maka ia harus menunaikan puasa Ramadhan yang sedang dijalaninya, setelah itu mengqadha utang puasanya dan memberikan makan kepada seorang miskin satu hari yang ditinggalkan sebagai kaffarah,’ (HR Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi).

Baca Juga: Seputar Pendaftaran Beasiswa LPDP 2024: Inilah Doa agar Dilancarkan ketika Berbicara di Depan Umum, Termasuk dalam Seleksi Wawancara!

Syekh Nawawi Al Bantani juga menambahkan dalam kitabnya Nawawi Banten, Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arum Reda Prahesti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X