GENMUSLIM.id - Rasulullah SAW, sebagai contoh utama dalam Islam, memberikan ajaran yang mendalam tentang pentingnya membangun kedekatan emosional melalui parenting Islami.
Beliau menekankan pentingnya kasih sayang, kelembutan, dan perhatian dalam mendidik anak-anak untuk meembangun kedekatan emosional.
Rasulullah SAW menganjurkan orang tua untuk membangun kedekatan emosional kepada anak-anak mereka dengan penuh pengertian, menjadi teman sejati bagi mereka, dan memberikan perhatian yang hangat.
Selain itu, membuat perlakuan yang lembut dan manis dengan anak juga dapat membuat buah hati semakin mengerti kasih sayang orang tuanya, salah satunya dengan memberikan ciuman pada anak.
Memberikan ciuman pada anak memiliki manfaat yang mendalam dalam membangun ikatan emosional dan mendukung perkembangan kesejahteraan psikologis mereka.
Ciuman bukan hanya tanda kasih sayang, tetapi juga menjadi bentuk keamanan dan kepastian bagi anak.
Tidak hanya itu, memberikan ciuman pada anak dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan pada anak, menciptakan iklim keamanan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Dalam banyak hadis, Rasulullah SAW menunjukkan bahwa membina ikatan emosional dengan anak-anak merupakan suatu bentuk ibadah dan bahwa kelembutan dalam mendidik adalah tanda keberkahan.
Rasulullah SAW menyayangi anak-anak dengan senyuman, ciuman, dan juga menganjurkan pada orang tua, khususnya ayah untuk menyayangi anak mereka dengan cara yang demikian juga.
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang tidak mengasihi anak-anak dan tidak mengetahui hak orang-orang tua dari kalangan kami maka ia bukan dari golongan kami.” Hadits shahih dalam Shahihul Adabul Mufrad.
Hal ini menunjukkan bahwa membangun kedekatan emosional dengan memberikan kasih sayang kepada anak sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, maka barangsiapa mencintai Rasulullah SAW tentu akan melakukan juga apa yang dilakukannya.
Abu Hurairah juga berkata, “ Rasulullah SAW mencium Al-Hasan, sedangkan di hadapan beliau saat itu ada Al-Aqra bin Habis yag sedang duduk.