Padahal, hubungan keduanya belum mahrom dan tidak dihalalkan sebab belum menikah.
Dalil dalam islam mengatakan bahwa, jika ada dua orang, laki dan perempuan bersama, maka yang ketiganya adalah syaitan.
Itulah kesempatan bagi syaitan untuk menggoda manusia untuk melakukan dosa atau kemaksiatan.
Maka jauhilah pacaran sejak sekarang.
Dalam penjelasannya, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa seorang ahli psikologi mengatakan, bahwa semua kesetiaan, janji-janji, yang diobral ketika pacaran, itu semua bohong, dan palsu.
Jika ingin mendapatkan kesetiaan dan janji yang asli, maka harus dipastikan dengan pernikahan.
Dalam pacaran, jika terjadi hal yang tidak diinginkan, atau terjerumus pada dosa zina maka perempuanlah yang paling dirugikan.
Perempuan akan menanggung akibat berupa kehamilan diluar nikah.
Selain itu, dalam hukum islam, terdapat kerugian lain yang menimpa sang anak, dimana ia tidak bisa diakui sebagai aanak dari laki-laki yang menghamili ibunya tersebut.
Di akhirat, lelaki tersebut juga akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah atas perbuatan keju yang ia lakukan.
2. Pernikahan tidaklah Menghentikan kebahagiaan
Nasihat pranikah yang selanjutnya, ialah bahwa pernikahan bukanlah akhir dari kebahagiaan lelaki atau perempuan.
Banyak pemikiran yang bermunculan di masyarakat tentang pernikahan.