GENMUSLIM.id - Nasehat pernikahan memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslimah, membentuk landasan yang kuat untuk meraih keberkahan dan kesuksesan dalam pernikahan.
Pertama-tama, nasehat pernikahan memberikan arahan berdasarkan nilai-nilai Islam yang akan membimbing Muslimah dalam menjalani kehidupan berumah tangga sesuai dengan tuntunan agama.
Nasehat-nasehat pernikahan tersebut membantu mereka memahami hak dan kewajiban sebagai istri, membangun fondasi rumah tangga yang harmonis, dan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip Islam.
Selain itu, nasehat pernikahan juga berperan dalam mempersiapkan mental dan spiritual seorang Muslimah.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Memahami 5 Hukum Menikah dalam Islam dan Apa Saja yang Dapat Mengubahnya?
Pernikahan membawa tanggung jawab besar, dan dengan mendengarkan nasehat, seorang Muslimah dapat memahami makna dan tantangan dalam menjalani peran sebagai pasangan.
Nasehat pernikahan mengajarkan pentingnya kesabaran, pengertian, dan komunikasi yang efektif dalam membangun hubungan yang berlandaskan rasa cinta dan rahmat.
Dengan merenungkan nasehat-nasehat tersebut, seorang Muslimah dapat mempersiapkan dirinya secara lebih baik untuk menghadapi pernikahan dengan sikap yang positif, yakin bahwa melibatkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan rumah tangganya akan membawa keberkahan dan kebahagiaan.
Dalam hal ini Syaikh Nawawi Al Bantani dalam Kitab Uqudullijain menuliskan sejumlah nasehat pernikahan bagi para muslimah yang bermanfaat bagi kehidupan pernikahannya.
Baca Juga: Menggali Hukum Puasa di Hari Jumat Menurut Penjelasan Ulama, Apakah Boleh atau Ada Larangan?
Ada seorang wanita menyampaikan pesan dan nasehat kepada putrinya: "Wahai anakku, peliharalah sepuluh perkara, yang tentu akan menjadi tabungan kekayaan yang bermanfaat bagimu."
Berikut 10 pesan mulia untuk muslimah yang dapat mengantarkannya sebagai istri sholihah dengan ridho Allah SWT.
- Hendaklah kamu bersifat qanaah, yakni merasa cukup atas pemberian Allah SWT.
- Hendaklah kamu selelu memperhatikan dengan baik dan mentaati suamimu.
- Meneliti jatuhnya pandangan suami. Artinya, jangan sampai suamimu melihat kamu sedang berbuat kejahatan.
- Meneliti jatuhnya hidung suami mencium bau sesuatu. Artinya jangan sampai hidung suamimu mencium bau yang tidak enak dari tubuhmu.
- Meneliti waktu makan suami, karena rasa sangat lapar itu menjadikan berkobarnya hati (mengundang kemarahan).
- Meneliti waktu tidur suami, karena sulitnya tidur akan memancing kemarahan.
- Menjaga harta suami. Jangan sampai dibelanjakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Dan jangan pula ditasarufkan kevada jalan yang suami tidak mengizinkannya.
Baca Juga: Kenapa Disebut Jumat Mubarok? Ternyata Punya Keutamaan dan Keberkahan Hari Jumat untuk Umat Muslim