Kedua, kaum yahudi memiliki sifat materialistis, yaitu segala sesuatu haruslah berwujud dan juga bisa dilihat dengan nyata.
Dari dua sifat itulah yang membuat kaum Yahudi sangat dicela dan juga dikecam.
Namun, berbeda dengan zaman sekarang dan juga pandangan Islam berhadapan dengan kaum Yahudi menurut Prof. Quraish Shihab.
Meskipun diatas sudah dijelaskan bahwasannya tidak semua orang Yahudi itu dinilai buruk, melainkan terdapat sebagian orang Yahudi yang baik, seperti Sayyidah Shofiyyah (istri nabi), Abdullah Ibni Salam, yang keduanya ini adalah orang-orang hebat dan baik.
Namun, karena kaum Yahudi lebih dominan memiliki dua sifat di atas, yatu egosentris dan materialistis, sehingga membuat umat muslim lebih memandang tidak baik.
Seperti yang tercantum dalam Alquran Surat An-Nisa ayat 105 yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan hak agar kamu memutuskan (perkara) di antara manusia dengan apa yang telah Allah ajarkan kepadamu. Janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) para pengkhianat.
Dari terjemahan ayat tersebut, Prof. Quraish Shihab menjelaskan bahwa ayat itu turun setelah Nabi Muhammad menerima pengaduan dari orang muslim terkait barang yang hilang milik orang muslim lainnya.
Kemudian orang muslim itu menuduh bahwasannya yang mencuri barang milik orang muslim lainnya itu, padahal dia sendirilah yang mencuri barang tersebut.
Dikarenakan kaum Yahudi sudah sangat terkenal dengan dua sifat buruk tersebut, akhirnya Nabi Muhammad percaya bahwa sang pencuri adalah orang Yahudi.
Kemudian turunlah ayat tersebut sebagai pengingat kepada Nabi Muhammad dari Allah, agar tidak membela orang-orang yang berkhianat.
Jadi, jika dikaitkan dengan zaman sekarang, apakah umat Islam boleh membela kaum Yahudi yang baik?
Jawaban dari Prof. Quraish Shihab dengan menyampaikan terjemahan Alquran Surat Al-Maidah ayat 8, bisa disimpulkan bahwasanya sebagai umat Islam tentu harus membela dan menegakkan kebenaran.***