Sebagai agama yang mulia, Islam sangat menganjurkan umatnay menjadi seorang pendidik yang berilmu yang menyuruh kepada kebaikan, dan mencegah dari keburukan.
Guru disini tidak harus ia yang mengajar di sekolah atau lembaga pendidikan formal.
Namun lebih luas lagi pada peran dan tugas mengajar orang lain menuju pengetahuan, mencegah dari kebodohan, mencegah dari keburukan, dan mengajak kepada kebaikan.
Bahkan, Islam menjanjikan pahala berlipat ganda kepada setiap orang yang mengajak kepada kebaikan,
Seorang yang mengajak pada kebaikan yang tidak bertentangan dengan syariat islam, akan mendapatkan pahala yang sama dengan yang ia ajak tersebut tanpa mengurangi pahalnya sedikitpun.
Bisa kita bayangkan, betapa melimpahnya pahal seorang guru, yang telah mengajar murid-muridnya hingga menjadi cerdas dan berilmu.
Guru ialah orang yang Beruntung
Keistimewaan guru yang kedua ialah, guru digolongkan sebagai orang yang beruntung, baik di dunia dan di akhirat.
Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, emyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S Ali Imran: 104)
Tak dapat dipungkiri, memang peran guru juga ialah mereka yang melakukan kebaikan sesuai ayat tersebut.
Memiliki kedudukan tinggi
Keistimewaan guru dalam Islam, yang juga harus diketahui oleh para murid ialah, guru memiliki kedudukan tinggi.
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S Al Mujadilah: 11)