Sultan Shalahuddin Al Ayyubi: Mengkonsolidasikan Umat, Membuka Jalan ke Palestina yang Diberkahi (Bagian 2)

Photo Author
- Minggu, 19 November 2023 | 15:45 WIB
Sultan Shalahuddin Al Ayyubi (GENMUSLIM.id/dok: Wikimedia Commons)
Sultan Shalahuddin Al Ayyubi (GENMUSLIM.id/dok: Wikimedia Commons)
GENMUSLIM.id-Karier Sultan Shalahuddin Al Ayyubi sebagai tentara, dimulai ketika dirinya ditunjuk sebagai wakil pamannya, Asadudin Syirkuh untuk menemaninya menuju Mesir atas perintah dari Nuruddin Zanki.

Nuruddin Zanki telah mengirimkan bantuan pasukan kepada Mesir dengan Sultan Shalahuddin Al Ayyubi sebagai salah satu pimpinannya.

Mesir sendiri saat itu, menjelang datangnya bantuan Nuruddin Zanki dan Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, sedang mengalami kekacauan dalam internal Dinasti Fatmiyah.
 
Baca Juga: Shalahuddin Al Ayyubi Kurdi: Dari Tikrit Irak Sampai Palestina, Penantian Panjang Dunia Islam (Bagian 1)

Karena tindakan para menteri Fathimiyah yang berani memutuskan perkara tanpa meminta pendapat dan persetujuan Khalifah.

Sehingga dengan keadaan itu, mengakibatkan tentara Salib bersiap sedia menyerang Mesir untuk menguasainya.

Asaduddin Syirkuh menjadi panglima dari tentara Nuruddin Zanki yang dikirim ke Mesir untuk membantu Dinasti Fatimiyah.


Dari Perwira Menjadi Sultan


Pada 1169, Salahuddin diangkat menjadi panglima dan gubernur (wazir) menggantikan pamannya yang wafat, sesuai keputusan dari Khalifah al-Adid. Pilihan ini sangat tidak biasa, karena Khilafah diperintah oleh Muslim Syiah. Sementara Salahuddin sebagai wazir baru saat itu adalah seorang Sunni.

Setelah diangkat menjadi wazir, Shalahuddin diberi gelar al-Malik al-Nashir (raja yang menolong).

Setelah berhasil mengadakan pemulihan dan penataan kembali sistem perekonomian dan pertahanan Mesir, Salahuddin mulai menyusun strateginya untuk membebaskan Baitul Maqdis di Palestina yang Diberkahi dari cengkeraman tentara Salib.
 
Baca Juga: Pasukan Tentara Israel Kalang Kabut Hadapi Musuh dari Lebanon, Padahal di Gaza Juga Terdesak! Tanda-tanda Bakal Kalah?

Pada 1170, wazir muda ini telah mengonsolidasikan kekuasaannya atas sebagian besar Mesir. Salahuddin mendapat dukungan dari Nuruddin, dan Khalifah Dinasti Abbasiyah, al-Mustanjid.

Titik balik kekuasaan Shalahuddin di Mesir, berlangsung secara politik. Dalam khotbah Jumat ia mulai memerintahkan untuk membaca doa khusus bagi Khalifah Abbasiyah di Baghdad yang notabene adalah saingan Dinasti Fatimiyah.

Pada saat yang sama, kondisi khalifah Fatimiyah sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 1171, khalifah Fatimiyah, Al-Adid wafat. Setelah kematian Khalifah Fatimiyah, Shalahuddin mendeklarasikan dirinya sebagai penguasa Mesir.

Dan dengan demikian, berakhirlah kekuasaan dinasti Fatimiyah yang sudah berumur 250 tahun tersebut.
 
Baca Juga: 5 Tips Penting yang Perlu Diketahui Orang Tua Dalam Menerapkan Parenting Islami Kepada Anak

tahun 1174 M, Shalahuddin mendeklarasikan dirinya sebagai Khalifah yang sekaligus menandai lahirnya dinasti Ayyubiyah.

Setelah menyelesaikan semua urusan dalam negerinya, Shalahuddin kemudian menyatukan semua wilayah Muslim ke dalam satu kesatuan kekuasaannya.

Sehingga untuk pertama kalinya, setelah cukup lama berlalu, umat Islam di wilayah barat dan Afrika berada dalam satu naungan kekuasaan yang solid.

Dengan begitu, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi telah Mengkonsolidasikan Umat dan Membuka Jalan ke Palestina yang Diberkahi.***
 
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup WhatsApp "GENMUSLIM MENYAPA", caranya klik link https://chat.whatsapp.com/Gj3J3Md9EoGBu8HvPgXXEZ, atau bisa gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/genmuslimnews kemudian join. Jangan Lupa install aplikasi WhatsApp atau Telegram di Ponsel.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dwi Nur Ratnaningsih

Sumber: berbagai sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X