GENMUSLIM.id – Tahukah Ayah bunda mengapa Indonesia disebut sebagai negeri tanpa Ayah?
Salah satu faktor utamanya adalah kurangnya waktu ayah untuk membersamai anak.
Ayah Indonesia dikatakan hanya memiliki waktu 60 menit untuk membersamai anak.
Tentu karena budaya parenting di Indonesia sendiri menitikberatkan sepenuhnya pada ibu.
Namun bukan berarti seorang ayah tidak ikut campur sedikit pun dalam urusan rumah tangga.
Padahal Rasulullah pernah menimba air serta menjahit pakaian sendiri, maka seharusnya sebagai muslim kita harus melihat apa yang dicontohkan oleh Rasulullah.
Nah, kali ini GENMUSLIM akan membahas beberapa faktor yang menyebabkan ayah jarang terlibat dalam pengasuhan atau parenting.
Baca Juga: Hari Ayah Nasional 2023: Jangan Sampai Hilang Perannya! Ini 6 Cara Menjadi Ayah yang Baik untuk Anak
Dikutip GENMUSLIM dari akun Instagram Ayah Berkisah Indonesia, berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan ayah minim kontribusi dalam parenting:
- Budaya Patrilineal
Budaya Patrilineal merupakan suatu adat masyarakat yang mengatur alur keturunan dari pihak ayah, budaya ini sangat lekat dengan Indonesia.
Di mana pengasuhan dibebankan secara penuh pada ibu sedangkan ayah tidak diperkenankan ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Budaya ini berbanding terbalik dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Sebagai seorang muslim, alangkah baiknya mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah dalam keluarganya.
- Kurangnya Contoh Teladan
Para ayah mungkin kurang figur teladan yang semestinya dalam pendidikan.